Pernahkah anda bertanya-tanya apa perbedaan
antara Hub, Switch dan Router? serta fungsi dari ketiga perangkat yang
semuanya sangat berbeda dari satu sama lain, bahkan jika pada waktu
mereka terintegrasi ke dalam satu perangkat. Dimana Anda menggunakan
ketiganya? Mari kita lihat.
Pengertian Hub, Siwtch dan Router
HUB
Sebuah perangkat terminal
koneksi umum dalam jaringan. Hub umumnya digunakan untuk menghubungkan
segmen LAN. hub berisi beberapa port. Ketika sebuah paket tiba di satu
port, port tersebut dicopy ke port lainnya sehingga semua segmen LAN
dapat melihat semua paket.
Secara
sederhana, hub adalah perangkat penghubung. Pada jaringan bertopologi
star, hub adalah perangkat dengan banyak port yang memungkinkan beberapa
titik (dalam hal ini komputer yang sudah memasang NIC) bergabung
menjadi satu jaringan. Pada jaringan sederhana, salah satu port pada hub
terhubung ke komputer server. Bisa juga hub tak langsung terhubung ke
server tetapi juga ke hub lain, ini terutama terjadi pada jaringan yang
cukup besar. Hub memiliki 4 – 24 port plus 1 port untuk ke server atau
hub lain. Sebagian hub — terutama dari generasi yang lebih baru — bisa
ditumpuk (stackable) untuk mendukung jumlah port yang lebih banyak.
Jumlah tumpukan maksimal bergantung dari merek hub, rata-rata mencapai 5
– 8. Hub yang bisa ditumpuk biasanya pada bagian belakangnya terdapat 2
port untuk menghubungkan antar hub. Dari sisi pengelolaan ada dua jenis
hub, yaitu manageable hub dan unmanageable hub.
Manageable hub adalah hub yang bisa dikelola melalui software —
sedangkan unmanageable hub tak bisa. Satu hal yang perlu diingat, hub
hanya memungkinkan pengguna untuk berbagi (share) jalur yang sama.
Kumpulan hub yang membentuk jaringan hub disebut sebagai “shared
Ethernet.” Pada jaringan terbagi seperti itu, setiap anggota hanya akan
mendapatkan persentase tertentu dari bandwidth jaringan yang ada.
Misalkan jaringan yang digunakan adalah Ethernet 10Mbps dan pada
jaringan tersebut tersambung 10 komputer, maka secara kasar jika semua
komputer secara bersama mengirimkan data, bandwidth rata-rata yang bisa
digunakan oleh masing-masing anggota jaringan tersebut hanyalah 1Mbps.
Pada
jaringan bertopologi bus, ada juga perangkat sejenis hub — namanya
repeater. Sesuai namanya, repeater bekerja memperkuat sinyal agar data
bisa mencapai jarak yang lebih jauh.
Hub adalah sebuah perangkat jaringan komputer yang berfungsi untuk menghubungkan peralatan-peralatan dengan ethernet 10BaseT atau serat optik sehingga menjadikannya dalam satu segmen jaringan. Hub bekerja pada lapisan fisik (layer 1) pada model OSI.
Jika jumlah port yang tersedia tidak cukup untuk menghubungkan semua komputer yang akan dihubungkan ke dalam satu jaringan dapat digunakan beberapa hub yang dihubungkan secara up-link. Port yang tersedia biasanya sampai 8, 16, 24 atau lebih banyak sesuai kebutuhan. Untuk kecepatan, dapat digunakan HUB 10 atau Switch 10/100. Sebaiknya menggunakan 10/100 karena dapat digunakan untuk jaringan berkecepatan maksimal 10 atau 100. Hub ada yang mendukung penggunaan kabel coax yang mendukung topologi BUS dan UTP yang mendukung topologi STAR. Namun tipe terbaru cenderung hanya menyediakan dukungan untuk penggunaan kabel UTP.
Hub adalah sebuah perangkat jaringan komputer yang berfungsi untuk menghubungkan peralatan-peralatan dengan ethernet 10BaseT atau serat optik sehingga menjadikannya dalam satu segmen jaringan. Hub bekerja pada lapisan fisik (layer 1) pada model OSI.
Jika jumlah port yang tersedia tidak cukup untuk menghubungkan semua komputer yang akan dihubungkan ke dalam satu jaringan dapat digunakan beberapa hub yang dihubungkan secara up-link. Port yang tersedia biasanya sampai 8, 16, 24 atau lebih banyak sesuai kebutuhan. Untuk kecepatan, dapat digunakan HUB 10 atau Switch 10/100. Sebaiknya menggunakan 10/100 karena dapat digunakan untuk jaringan berkecepatan maksimal 10 atau 100. Hub ada yang mendukung penggunaan kabel coax yang mendukung topologi BUS dan UTP yang mendukung topologi STAR. Namun tipe terbaru cenderung hanya menyediakan dukungan untuk penggunaan kabel UTP.
Switch
Pada jaringan, perangkat berupa
filter dan paket antara segmen LAN. Switch beroperasi pada lapisan data
link (layer 2) dan kadang-kadang lapisan jaringan (lapisan 3) dari OSI
Reference Model dan karena itu mendukung protokol paket. LAN yang
menggunakan switch untuk bergabung ke segmen yang di tentukan untuk
mengaktifkan LAN atau, dalam kasus jaringan Ethernet, Ethernet LAN
diaktifkan.
Bridge
adalah perangkat yang berfungsi menghubungkan beberapa jaringan
terpisah. Bridge bisa menghubungkan tipe jaringan berbeda (seperti
Ethernet dan Fast Ethernet) atau tipe jaringan yang sama. Bridge
memetakan alamat Ethernet dari setiap node yang ada pada masing-masing
segmen jaringan dan memperbolehkan hanya lalu lintas data yang
diperlukan melintasi bridge. Ketika menerima sebuah paket, bridge
menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika segmennya sama, paket akan
ditolak; jika segmennya berbeda, paket diteruskan ke segmen tujuannya.
Bridge juga bisa mencegah pesan rusak untuk tak menyebar keluar dari
satu segmen. Switch yang dimaksud di sini adalah LAN switch. Switch
adalah perluasan dari konsep bridge. Ada dua arsitektur dasar yang
digunakan pada switch, yaitu cut-through dan store-and-forward. Switch
cut-through memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah
paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuannya sebelum
meneruskan ke segmen tujuan. Switch store-and-forward, kebalikannya,
menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke
tujuan. Waktu yang diperlukan untuk memeriksa satu paket memakan waktu,
tetapi ini memungkinkan switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada
paket dan mencegahnya agar tak mengganggu jaringan. Dengan teknologi
terbaru, kecepatan switch store-and-forward ditingkatkan sehingga
mendekati kecepatan switch cut-through. Di pasaran Anda juga bisa
memilih switch hibrid yang menggabungkan arsitektur cut-through dan
store-and-forward.
Dengan
switch, Anda mendapatkan keuntungan karena setiap segmen jaringan
memiliki bandwidth 10Mbps penuh, tidak terbagi seperti pada “shared
network.” Dengan demikian kecepatan transfer data lebih tinggi. Jaringan
yang dibentuk dari sejumlah switch yang saling terhubung disebut
“collapsed backbone.” Saat ini banyak orang memilih menggunakan jaringan
Ethernet 10Mbps pada segmen-segmennya dan Fast Ethernet 100Mbps pada
koneksi ke server. Untuk keperluan ini digunakan switch 10/100 yang
biasanya memiliki beberapa (4-24) port 10Mbps untuk koneksi ke komputer
klien dan 1 port 100Mbps ke komputer server.
Switch merupakan suatu device pada jaringan yang secara konseptual berada pada layer 2 (Datalink Layer). Switch pada saat pengirimkan data mengikuti MAC address pada NIC (Network Interface Card) sehingga switch mengetahui kepada siapa paket ini akan diterima. Jika ada collision yang terjadi merupakan collision pada port-port yang sedang saling berkirim paket data misalnya ketika ada pengiriman paket data dari port A ke port B dan pada saat yang sama ada pengiriman paket data dari port C ke port D, maka tidak akan terjadi tabrakan (collision) karena alamat yang dituju berbeda dan tidak menggunakan jalur yang sama. Semakin banyak port yang tersedia pada switch, tidak akan mempengaruhi bandwidth yang tersedia untuk setiap port.
Ketika paket data dikirimkan melalui salah satu port pada switch, maka pengiriman paket data tersebut tidak akan terlihat dan tidak terkirim ke setiap port lainnya sehingga masing-masing port mempunyai bandwidth yang penuh. Hal ini menyebabkan kecepatan pentransferan data lebih terjamin.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa switch lebih baik daripada hub baik secara perbandingan konseptual maupun secara prinsip kerjanya yang dapat membuat terjadinya collosion.
Switch merupakan suatu device pada jaringan yang secara konseptual berada pada layer 2 (Datalink Layer). Switch pada saat pengirimkan data mengikuti MAC address pada NIC (Network Interface Card) sehingga switch mengetahui kepada siapa paket ini akan diterima. Jika ada collision yang terjadi merupakan collision pada port-port yang sedang saling berkirim paket data misalnya ketika ada pengiriman paket data dari port A ke port B dan pada saat yang sama ada pengiriman paket data dari port C ke port D, maka tidak akan terjadi tabrakan (collision) karena alamat yang dituju berbeda dan tidak menggunakan jalur yang sama. Semakin banyak port yang tersedia pada switch, tidak akan mempengaruhi bandwidth yang tersedia untuk setiap port.
Ketika paket data dikirimkan melalui salah satu port pada switch, maka pengiriman paket data tersebut tidak akan terlihat dan tidak terkirim ke setiap port lainnya sehingga masing-masing port mempunyai bandwidth yang penuh. Hal ini menyebabkan kecepatan pentransferan data lebih terjamin.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa switch lebih baik daripada hub baik secara perbandingan konseptual maupun secara prinsip kerjanya yang dapat membuat terjadinya collosion.
Router
Sebuah perangkat yang digunakan bersama jaringan data paket. Router
terhubung dengan setidaknya dua jaringan, umumnya dua LAN atau WAN
atau LAN dan jaringan ISP. Router biasanya menjadi sebuah gateway,
dimana dua atau lebih jaringan terhubung. Router menggunakan header dan
tabel forwarding untuk menentukan jalur yang terbaik untuk meneruskan
paket-paket, dan mereka menggunakan protokol seperti ICMP untuk
berkomunikasi satu sama lain dan mengkonfigurasi rute yang terbaik
antara dua host.
Router bekerja dengan cara yang mirip dengan switch dan bridge.
Perbedaannya, router menyaring (filter) lalu lintas data. Penyaringan
dilakukan bukan dengan melihat alamat paket data, tetapi dengan
menggunakan protokol tertentu. Router muncul untuk menangani perlunya
membagi jaringan secara logikal bukan fisikal. Sebuah IP router bisa
membagi jaringan menjadi beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas yang
ditujukan untuk IP address tertentu yang bisa mengalir dari satu segmen
ke segmen lain. Anda mungkin bingung dengan definisi di atas, tetapi
untuk mudah diingat, Anda menggunakan router ketika akan menghubungkan
jaringan komputer ke jaringan lain. Jaringan ini bisa berupa jaringan
pribadi (LAN/WAN) atau jaringan publik (Internet).
Perbedaan ketiganya
Sekarang ini router telah
menjadi semacam alat yang utama, dalam menggabungkan fitur dan fungsi
dari router dan switch/hub ke dalam sebuah unit tunggal. Jadi
pengertian tentang perangkat ini dapat sedikit menyesatkan – terutama
untuk orang baru belajar jaringan komputer.
Fungsi router, hub dan switch
sangat berbeda satu sama lainnya, bahkan jika semua peralatan tersebut
terintegrasi ke dalam satu perangkat. Kita mulai dengan hub dan switch
karena kedua perangkat ini memiliki peran yang sama pada jaringan.
Masing-masing berfungsi sebagai koneksi sentral untuk semua peralatan
jaringan dan menangani tipe data yang dikenal sebagai bingkai. Bingkai
membawa data Anda. Ketika bingkai diterima, hal itu diperkuat dan
kemudian ditransmisikan ke port dari PC tujuan. Perbedaan besar antara
kedua perangkat adalah metode frame yang disampaikan.
Dalam sebuah hub, sebuah frame
berfungsi untuk menyampaikan atau “broadcast (Menyiarkan)” kepada
setiap terminal. Tidak peduli bahwa frame hanya digunakan untuk satu
port. hub tidak memiliki cara untuk membedakan antara bingkai port
harus dikirim kemana. Melewatinya bersama untuk memastikan bahwa setiap
port akan mencapai tujuan yang diinginkan. Pada peralatan ini banyak
lalu lintas pada jaringan dan dapat menyebabkan tanggapan waktu
jaringan yang kurang atau lambat.
Selain itu, hub dengan
spesifikasi 10/100Mbps harus berbagi bandwidth dengan masing-masing
port. Jadi ketika hanya satu PC yang menggunakan, akan mendapat akses
bandwith yang maksimum yang tersedia. Namun, jika beberapa PC
beroperasi atau di gunakan pada jaringan tersebut, maka bandwidth akan
dibagi kepada semua PC, yang akan menurunkan kinerja.
Sebuah Switch, menyimpan catatan
MAC address dari perangkat yang terhubung. Dengan informasi ini, suatu
saklar dapat mengidentifikasi sistem yang terpasang pada terminal.
Jadi, ketika bingkai diterima, peralatan tersebut tahu persis port
untuk mengirimkannya ketujuan, tanpa jaringan secara signifikan
meningkatkan waktu respon. Dan, tidak seperti hub, switch dengan
spesifikasi 10/100Mbps akan mengalokasikan 10/100Mbps penuh untuk
setiap port nya. Jadi berapapun jumlah PC ditransmisikan, pengguna akan
selalu memiliki akses ke jumlah maksimum bandwidth. Ini untuk
alasan-alasan mengapa switch dianggap menjadi pilihan yang jauh lebih
baik dari hub.
Router adalah perangkat yang
sama sekali berbeda dengan kedua peralatan yang telah di jelaskan
diatas. Apabila suatu hub atau switch berkaitan dengan bingkai
transmisi, fungsi router, adalah untuk paket rute ke jaringan paket
yang lain sampai akhirnya mencapai tujuannya. Salah satu fitur utama
dari sebuah paket adalah bahwa tidak hanya berisi data, tetapi alamat
tujuan di mana ia akan pergi.
Router biasanya terhubung dengan
sedikitnya dua jaringan, biasanya dua Local Area Network (LAN) atau
Wide Area Network (WAN) atau LAN dan jaringan ISP. misalnya, PC atau
workgroup dan EarthLink. Router terletak di gateway, tempat di mana dua
atau lebih jaringan terhubung. Menggunakan tabel header dan forwarding,
router menentukan jalur terbaik untuk meneruskan paket. Router
menggunakan protokol seperti ICMP untuk berkomunikasi satu sama lain dan
mengkonfigurasi rute terbaik antara dua host.
Sekarang ini, berbagai layanan
diintegrasikan ke dalam beberapa router broadband. Sebuah router
biasanya terdapat 4 sampai 8 port switch Ethernet (atau hub) dan Network
Address Translator (NAT). Selain itu, biasanya sudah termasuk Dynamic
Host Configuration Protocol (DHCP) server, Domain Name Service (DNS)
proxy server dan firewall hardware untuk melindungi LAN dari intrusi
berbahaya dari Internet.
Semua router memiliki Port WAN
yang terhubung ke DSL atau kabel modem untuk layanan internet broadband
dan saklar yang terintegrasi, memungkinkan pengguna untuk dengan mudah
membuat sebuah system LAN. Hal ini memungkinkan semua PC di LAN untuk
memiliki akses ke Internet dan sharing file Windows dan layanan
printer.
Beberapa router memiliki port
WAN dan satu port LAN tunggal dan dirancang untuk menghubungkan hub LAN
yang ada atau berpindah ke WAN. Ethernet switch dan hub dapat
dihubungkan ke PC router dengan port ganda untuk memperluas LAN.
Tergantung pada kemampuan (jenis port yang tersedia) dari router dan
switch atau hub, koneksi antara router dan switch / hub mungkin
membutuhkan straight-thru atau crossover (null-modem) kabel. Beberapa
router bahkan memiliki USB port, dan lebih umum, poin akses nirkabel
dipancarkan dari mereka.
Beberapa router yang lebih
tinggi atau router kelas bisnis juga akan menggabungkan port serial
yang dapat disambungkan ke modem dial-up eksternal, yang berguna
sebagai cadangan dalam hal sambungan utama broadband turun, serta built
in LAN server printer dan port printer.
Selain perlindungan yang
melekat, fitur yang disediakan oleh NAT, router juga memiliki built-in,
konfigurasi, firewall berbasis hardware. kemampuan Firewall dapat
berkisar dari yang sangat mendasar, sedang sampai dengan yang canggih.
Di antara kemampuan tersebut ditemukan pada router utama adalah bahwa
router memungkinkan mengkonfigurasi TCP / UDP port untuk permainan,
layanan obrolan, dan sejenisnya, di LAN di belakang firewall.
Jadi, singkatnya, sebuah perekat
hub bersama sebuah segmen jaringan Ethernet, switch dapat
menghubungkan beberapa segmen Ethernet lebih efisien dan router bisa
melakukan fungsi-fungsi ditambahan rute TCP / IP paket antara beberapa
LAN dan / atau WAN, dan banyak lagi tentu saja.
Alat yang bertugas untuk mengantarkan paket data dalam jaringan. Router
dapat digunakan jika tersambung paling tidak dengan dua jaringan yang
berbeda sehingga pengaturan tersebut membutuhkan sebuah router. Router
berada di sisi gateway sebuah tempat dimana dua jaringan LAN atau lebih
disambungkan. Router menggunakan HEADERS dan daftar tabel pengantar
(Forwarding Table) untuk menentukan posisi yang terbaik untuk
mengantarkan sebuah paket jaringan dan juga menggunakan protokol seperti
ICMP, HTTP untuk berkomunikasi dengan LAN lainnya dengan konfigurasi
terbaik untuk jalur antar dua host manapun.
Switch, Hub dan Router pada Layer OSI
Router bekerja pada layer 3 OSI (network)
Switch bekerja pada layer 2 OSI (datalink)
Hub bekerja pada layer 1 OSI (fisik)
Switch juga dapat bekerja pada layer 3 OSI tergantung pada referensi OSI Model yang dipergunakan.
Dilihat secara fungsi antara hub dan switch ada persamaan yaitu sama
mengantarkan paket data dari sumber ke tujuan dalam jaringan komputer.
Akan tetapi kalau dilihat secara konseptual masing-masing mempunyai
kemampuan yang berbeda baik dari segi kecepatan maupun dari sisi sitem
kerjanya.
Di dalam hub tidak ada proses apa-apa dalam menangani traffic jaringan.
Hub hanya mengulang sinyal yang masuk ke seluruh port yang ada pada hub
tersebut. Berbeda dengan switch, di dalam switch setiap port berfungsi
juga sebagai suatu bridge. Jika suatu port terhubung dengan suatu device
maka secara prinsipal setiap device akan bersifat independen terhadap
device lainnya.
Hub mempunyai kelemahan yaitu akan terus mengulang-ulang sinyal yang
berupa paket data ke semua arah (jalur yang ada) walaupun sebenarnya
paket data tersebut sudah diterima oleh komputer tujuan. Hal ini akan
menyebabkan frekwensi collision lebih sering terjadi.
Transfer data switch lebih cepat daripada hub karena switch langsung
mengirim paket data ke komputer
tujuan, tidak mengirim ke seluruh port
yang ada (broadcast) sehingga bandwidth yang ada pada switch dapat
digunakan secara penuh.
Perbedaan lainnya lagi adalah bahwa 10/100 ethernet hub hanya bekerja
secara half-duplex, yang berarti sebuah device hanya dapat mengirim atau
menerima data pada suatu waktu tertentu. Switch mampu bekerja secara
full-duplex yang artinya mampu menerima dan mengirimkan data pada saat
yang bersamaan.
Perbedaan mendasar antara switch versus router adalah router menggunakan
metode ’store and forward’. Sedangkan switch bekerja dengan cara on the
fly switching. Router mengambil seluruh paket sebelum paket tersebut
diteruskan ke tujuan. Metode store and forward membawa seluruh frame
data ke dalam peralatan, yang kemudian di-buffer untuk dalam sebuah
satuan waktu. Akan lebih jelas jika kita memperhatikan TCP/IP layers,
seluruh frame header akan melewati layer data link kemudian dibawa ke
layer di atasnya yaitu network layer untuk diketahui tipe dari
frame-nya. Baru kemudian diteruskan ke alamat network yang dituju
melalui data link layer kemabli. Proses ini berlaku untuk seluruh frame
yang melintas di router. Sedangkan switch hanya mengambil 20 byte
pertama dari sebuah frame. Karena switch tidak mengambil seluruh frame,
namun hanya pada alamat tujuan (destination address) sebelum meneruskan
frame tersebut ke alamat tujuan, maka network latency atau jeda (delay)
yang terjadi akan menjadi lebih kecil dibandingkan dengan router.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar