PASANG TV DIGITAL NEXMEDIA

Pasang TV DIGITAL NEXMEDIA " TV DIGITAL Yang Menggunakan Antena TV Biasa "
Email : agus.nurcakim@gmail.com
S M S : 082111942581
PIN : 767F476D
Tersedia Paket Khusus Sport " Nexsport Platinum " : Berlangganan 1 Tahun, Bayar 950.500 ( Free Biaya Deposit Decoder + Pemasangan + PPn ).

Jumat, 29 Juni 2012

Bencana Azab Mulai Menggilas

Bencana Azab Mulai Menggilas
Oleh MUHAMMAD MUNAWWAR AFANDI
BENCANA yang menggilas di mana-mana akan terus makin menggila dahsyatnya. Menggilas dan terus menggilas.

Takkan terbendung oleh betapa pun canggihnya peralatan dan teknologi yang sudah dikembangkan oleh manusia. Sebab, Yang Mahakuasa sendiri yang menghendaki. Sampai manusia, yang adalah hamba-Nya insyaf dan menyadari perbuatan salahnya, yang selalu dikerjakan hanya karena diperintah nafsu dan “akunya”. Manusia kali ini dinilai-Nya benar-benar telah melampaui batas, karena memandang dirinya serba cukup. Sehingga sama sekali tidak butuh dan sama sekali tidak peduli untuk seyakinnya mengenal dan mengetahui Ada dan Wujud Diri-Nya Ilahi Dzat Al-Ghayb Yang Mutlak Wujud-Nya, amat sangat dekat sekali di dalam rasa hati dan tempat asal fitrah jati diri manusia diciptakan oleh-Nya.
Allah Yang Mahakuasa telah mengingatkan dengan firman-Nya, Q.S.Ar-Ruum ayat 41, “bahwa telah dinampakkan kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian (akibat) perbuatan mereka, agar mereka (berniat) kembali”. Yakni, berniat dan bertekad kembali kepada (jalan) Tuhan, sehingga bertemu dengan-Nya. Sebagaimana perintah-Nya. Dan, perintah Alah wajib untuk dijalankan. Apabila tidak, ancaman azab-Nya lah yang pasti ditemui.
Bentuk azab-Nya
Perintah Allah sebagaimana maksud dari firman-Nya di dalam QS.Az Zumar ayat 54, “Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, serta berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu, kemudian kamu tidak lagi dapat tertolong”.
Berniat dan bertekad kembali hingga bertemu dengan Diri-Nya Dzat Al-Ghayb Yang Mutlak Wujud-Nya, Allah nama-Nya, dekat sekali dan sangat mudah serta amat indah untuk selalu diingat-ingat dan dihayati di dalam rasa hati. Apabila tidak, ancaman Allah sungguhlah amat tak terperi. “Maka Kami biarkan orang-orang yang tidak mengharap bertemu dengan Kami, bergelimang di dalam kesesatannya” (Q.S. Yunus :11).
“Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu, (yang selalu) memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan” (Q.S. Yunus: 12).
Dicampakkan oleh Allah menjadi “ahli neraka” sebagaimana firman-Nya; “Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharap bertemu dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan dunia itu, dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami, mereka itu tempatnya di neraka, disebabkan oleh apa yang selalu mereka kerjakan”. (Q.S. Yunus: 7-8).
Bencana dan bencana lagi, yang datang terus menerus, bisa menjadi bentuk azab Allah yang melumatkan. Apabila ternyata tidak membangkitkan kesadaran untuk koreksi diri. Sebagai hamba Allah yang bersedia memikul amanat-Nya. Padahal langit, bumi, dan semua gunung yang semula ditawari menerima amanah-Nya telah menolak, karena khawatir apabila mengkhianati Dia.
Dan, manusia yang bersedia memikulnya, oleh Allah SWT tidak dipuji. Justru malah divonis “Innahu kaana zaluuman jahula”. Adalah firman Allah di dalam QS. Al Ahzab ayat 72.
Vonis Allah, bahwa “manusia benar-benar zalim dan benar-benar bodoh, sama sekali tidak pernah disadari dan tidak pernah diinsyafi. Yang muncul di dalam dirinya, justru wataknya yang melampaui batas dan memandang dirinya serba cukup”. (QS. Al’Alaq:6-7).
Kesombongannya, keangkuhannya, sok sucinya. Menganggap cukup dengan pendapatnya sendiri atau dengan kelompoknya dan golongannya. Mengandalkan apa yang dibicarakannya sendiri, atau dengan kelompoknya dan golongannya. Sangat percaya kepada benarnya sendiri, atau dengan kelompoknya dan golongannya. Karena itu sama sekali tidak butuh dan sama sekali tidak peduli dengan Ada dan Wujud Diri-Nya Ilaahi Dzat (Yang meskipun Al-Ghayb) Mutlak Wujud-Nya, yang dekatnya dengan hamba-Nya lebih dekat Dia meskipun dibandingkan dengan hitam dan putihnya mata.
Bahkan lebih dekat Dia, meskipun dibandingkan dengan urat nadi yang ada di leher hamba-Nya.
Sang Pencipta jagat dengan segala isinya.
Sang Pembuat manfaat dan Sang Pembuat mudharat.
Sang Maha Diraja Pemilik kehidupan dunia dan kehidupan akhirat.
Tuhan yang tidak pernah tidur, tidak pernah lelah mengatur semua urusan hamba-hamba-Nya. Tuhan, Dzat Yang Maha Kekal dan Abadi.
Tidak ada yang mampu menutup benderang cahaya-Nya, melainkan wujud jiwa raga manusia yang dicipta Allah SWT dari setetes mani, ternyata tiba-tiba hanya menjadi penentang-Nya yang terang-terangan. Tempat asal fitrah jati diri manusia atau benih gaib sucinya sesungguhnyalah dicipta oleh-Nya. Karena itu, apabila tidak selamat kembali lagi kepada-Nya, maka “Kullu syai’in halikun illa wajhahu” (segala sesuatu pasti hancur dan musnah, kecuali wajah-Nya). Akan merasakan kehancuran dan merasakan penyesalan yang amat sangat mengerikan di tempat kehancurannya kesesatan yang dipersiapkan Tuhan untuk menyiksa hamba-Nya yang menentang-Nya.
Tiadalah yang dinanti-nantikan, melainkan berlakunya Sunah (Allah) yang telah berlaku kepada kaum terdahulu (Tsamud), yang telah dihancurkan-Nya. Maka, umat manusia sama sekali tak akan mendapatkan penggantian atas Sunah Allah (Sunah Allah pasti terlaksana). Dan, bagi Sunah Allah tidak akan dijumpai penyimpangan. Semoga kita tidak termasuk kaum yang coba menentang-Nya. Amin. ***
Penulis, pengasuh Pondok Sufi Pesantren Modern Sumberdaya (Pomosda) At-Taqwa dan pemimpin Gerakan Jamaah Lil Muqorrobien, Tanjunganom, Nganjuk, Jawa Timur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar