PASANG TV DIGITAL NEXMEDIA

Pasang TV DIGITAL NEXMEDIA " TV DIGITAL Yang Menggunakan Antena TV Biasa "
Email : agus.nurcakim@gmail.com
S M S : 082111942581
PIN : 767F476D
Tersedia Paket Khusus Sport " Nexsport Platinum " : Berlangganan 1 Tahun, Bayar 950.500 ( Free Biaya Deposit Decoder + Pemasangan + PPn ).

Kamis, 16 Agustus 2012

PERBEDAAN HUB, SWITCH DAN ROUTER


http://basobasri.files.wordpress.com/2010/09/hub_bridge_switch_router.jpgBeberapa teknisi memiliki kecenderungan untuk menggunakan istilah router, hub dan switch secara bergantian. Satu saat mereka berbicara tentang switch. kemudian mereka sedang mendiskusikan pengaturan router. Sementara itu, mereka hanya melihat pada satu kotak.
Pernahkah anda bertanya-tanya apa perbedaan antara Hub, Switch dan Router? serta fungsi dari ketiga perangkat yang semuanya sangat berbeda dari satu sama lain, bahkan jika pada waktu mereka terintegrasi ke dalam satu perangkat. Dimana Anda menggunakan ketiganya? Mari kita lihat.
Pengertian Hub, Siwtch dan Router
HUB
Sebuah perangkat terminal koneksi umum dalam jaringan. Hub umumnya digunakan untuk menghubungkan segmen LAN. hub berisi beberapa port. Ketika sebuah paket tiba di satu port, port tersebut dicopy ke port lainnya sehingga semua segmen LAN dapat melihat semua paket.
Secara sederhana, hub adalah perangkat penghubung. Pada jaringan bertopologi star, hub adalah perangkat dengan banyak port yang memungkinkan beberapa titik (dalam hal ini komputer yang sudah memasang NIC) bergabung menjadi satu jaringan. Pada jaringan sederhana, salah satu port pada hub terhubung ke komputer server. Bisa juga hub tak langsung terhubung ke server tetapi juga ke hub lain, ini terutama terjadi pada jaringan yang cukup besar. Hub memiliki 4 – 24 port plus 1 port untuk ke server atau hub lain. Sebagian hub — terutama dari generasi yang lebih baru — bisa ditumpuk (stackable) untuk mendukung jumlah port yang lebih banyak. Jumlah tumpukan maksimal bergantung dari merek hub, rata-rata mencapai 5 – 8. Hub yang bisa ditumpuk biasanya pada bagian belakangnya terdapat 2 port untuk menghubungkan antar hub. Dari sisi pengelolaan ada dua jenis hub, yaitu manageable hub dan unmanageable hub. Manageable hub adalah hub yang bisa dikelola melalui software — sedangkan unmanageable hub tak bisa. Satu hal yang perlu diingat, hub hanya memungkinkan pengguna untuk berbagi (share) jalur yang sama. Kumpulan hub yang membentuk jaringan hub disebut sebagai “shared Ethernet.” Pada jaringan terbagi seperti itu, setiap anggota hanya akan mendapatkan persentase tertentu dari bandwidth jaringan yang ada. Misalkan jaringan yang digunakan adalah Ethernet 10Mbps dan pada jaringan tersebut tersambung 10 komputer, maka secara kasar jika semua komputer secara bersama mengirimkan data, bandwidth rata-rata yang bisa digunakan oleh masing-masing anggota jaringan tersebut hanyalah 1Mbps.
Pada jaringan bertopologi bus, ada juga perangkat sejenis hub — namanya repeater. Sesuai namanya, repeater bekerja memperkuat sinyal agar data bisa mencapai jarak yang lebih jauh.
Hub adalah sebuah perangkat jaringan komputer yang berfungsi untuk menghubungkan peralatan-peralatan dengan ethernet 10BaseT atau serat optik sehingga menjadikannya dalam satu segmen jaringan. Hub bekerja pada lapisan fisik (layer 1) pada model OSI.
Jika jumlah port yang tersedia tidak cukup untuk menghubungkan semua komputer yang akan dihubungkan ke dalam satu jaringan dapat digunakan beberapa hub yang dihubungkan secara up-link. Port yang tersedia biasanya sampai 8, 16, 24 atau lebih banyak sesuai kebutuhan. Untuk kecepatan, dapat digunakan HUB 10 atau Switch 10/100. Sebaiknya menggunakan 10/100 karena dapat digunakan untuk jaringan berkecepatan maksimal 10 atau 100. Hub ada yang mendukung penggunaan kabel coax yang mendukung topologi BUS dan UTP yang mendukung topologi STAR. Namun tipe terbaru cenderung hanya menyediakan dukungan untuk penggunaan kabel UTP.

Switch
Pada jaringan, perangkat berupa filter dan paket antara segmen LAN. Switch beroperasi pada lapisan data link (layer 2) dan kadang-kadang lapisan jaringan (lapisan 3) dari OSI Reference Model dan karena itu mendukung protokol paket. LAN yang menggunakan switch untuk bergabung ke segmen yang di tentukan untuk mengaktifkan LAN atau, dalam kasus jaringan Ethernet, Ethernet LAN diaktifkan.
Bridge adalah perangkat yang berfungsi menghubungkan beberapa jaringan terpisah. Bridge bisa menghubungkan tipe jaringan berbeda (seperti Ethernet dan Fast Ethernet) atau tipe jaringan yang sama. Bridge memetakan alamat Ethernet dari setiap node yang ada pada masing-masing segmen jaringan dan memperbolehkan hanya lalu lintas data yang diperlukan melintasi bridge. Ketika menerima sebuah paket, bridge menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika segmennya sama, paket akan ditolak; jika segmennya berbeda, paket diteruskan ke segmen tujuannya. Bridge juga bisa mencegah pesan rusak untuk tak menyebar keluar dari satu segmen. Switch yang dimaksud di sini adalah LAN switch. Switch adalah perluasan dari konsep bridge. Ada dua arsitektur dasar yang digunakan pada switch, yaitu cut-through dan store-and-forward. Switch cut-through memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuannya sebelum meneruskan ke segmen tujuan. Switch store-and-forward, kebalikannya, menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan. Waktu yang diperlukan untuk memeriksa satu paket memakan waktu, tetapi ini memungkinkan switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tak mengganggu jaringan. Dengan teknologi terbaru, kecepatan switch store-and-forward ditingkatkan sehingga mendekati kecepatan switch cut-through. Di pasaran Anda juga bisa memilih switch hibrid yang menggabungkan arsitektur cut-through dan store-and-forward.
Dengan switch, Anda mendapatkan keuntungan karena setiap segmen jaringan memiliki bandwidth 10Mbps penuh, tidak terbagi seperti pada “shared network.” Dengan demikian kecepatan transfer data lebih tinggi. Jaringan yang dibentuk dari sejumlah switch yang saling terhubung disebut “collapsed backbone.” Saat ini banyak orang memilih menggunakan jaringan Ethernet 10Mbps pada segmen-segmennya dan Fast Ethernet 100Mbps pada koneksi ke server. Untuk keperluan ini digunakan switch 10/100 yang biasanya memiliki beberapa (4-24) port 10Mbps untuk koneksi ke komputer klien dan 1 port 100Mbps ke komputer server.
Switch merupakan suatu device pada jaringan yang secara konseptual berada pada layer 2 (Datalink Layer). Switch pada saat pengirimkan data mengikuti MAC address pada NIC (Network Interface Card) sehingga switch mengetahui kepada siapa paket ini akan diterima. Jika ada collision yang terjadi merupakan collision pada port-port yang sedang saling berkirim paket data misalnya ketika ada pengiriman paket data dari port A ke port B dan pada saat yang sama ada pengiriman paket data dari port C ke port D, maka tidak akan terjadi tabrakan (collision) karena alamat yang dituju berbeda dan tidak menggunakan jalur yang sama. Semakin banyak port yang tersedia pada switch, tidak akan mempengaruhi bandwidth yang tersedia untuk setiap port.
Ketika paket data dikirimkan melalui salah satu port pada switch, maka pengiriman paket data tersebut tidak akan terlihat dan tidak terkirim ke setiap port lainnya sehingga masing-masing port mempunyai bandwidth yang penuh. Hal ini menyebabkan kecepatan pentransferan data lebih terjamin.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa switch lebih baik daripada hub baik secara perbandingan konseptual maupun secara prinsip kerjanya yang dapat membuat terjadinya collosion.

Router
Sebuah perangkat yang digunakan bersama jaringan data paket. Router terhubung dengan setidaknya dua jaringan, umumnya dua LAN atau WAN atau LAN dan jaringan ISP. Router biasanya menjadi sebuah gateway, dimana dua atau lebih jaringan terhubung. Router menggunakan header dan tabel forwarding untuk menentukan jalur yang terbaik untuk meneruskan paket-paket, dan mereka menggunakan protokol seperti ICMP untuk berkomunikasi satu sama lain dan mengkonfigurasi rute yang terbaik antara dua host.
Router bekerja dengan cara yang mirip dengan switch dan bridge. Perbedaannya, router menyaring (filter) lalu lintas data. Penyaringan dilakukan bukan dengan melihat alamat paket data, tetapi dengan menggunakan protokol tertentu. Router muncul untuk menangani perlunya membagi jaringan secara logikal bukan fisikal. Sebuah IP router bisa membagi jaringan menjadi beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas yang ditujukan untuk IP address tertentu yang bisa mengalir dari satu segmen ke segmen lain. Anda mungkin bingung dengan definisi di atas, tetapi untuk mudah diingat, Anda menggunakan router ketika akan menghubungkan jaringan komputer ke jaringan lain. Jaringan ini bisa berupa jaringan pribadi (LAN/WAN) atau jaringan publik (Internet).
Perbedaan ketiganya
Sekarang ini router telah menjadi semacam alat yang utama, dalam menggabungkan fitur dan fungsi dari router dan switch/hub ke dalam sebuah unit tunggal. Jadi pengertian tentang perangkat ini dapat sedikit menyesatkan – terutama untuk orang baru belajar jaringan komputer.
Fungsi router, hub dan switch sangat berbeda satu sama lainnya, bahkan jika semua peralatan tersebut terintegrasi ke dalam satu perangkat. Kita mulai dengan hub dan switch karena kedua perangkat ini memiliki peran yang sama pada jaringan. Masing-masing berfungsi sebagai koneksi sentral untuk semua peralatan jaringan dan menangani tipe data yang dikenal sebagai bingkai. Bingkai membawa data Anda. Ketika bingkai diterima, hal itu diperkuat dan kemudian ditransmisikan ke port dari PC tujuan. Perbedaan besar antara kedua perangkat adalah metode frame yang disampaikan.
Dalam sebuah hub, sebuah frame berfungsi untuk menyampaikan atau “broadcast (Menyiarkan)” kepada setiap terminal. Tidak peduli bahwa frame hanya digunakan untuk satu port. hub tidak memiliki cara untuk membedakan antara bingkai port harus dikirim kemana. Melewatinya bersama untuk memastikan bahwa setiap port akan mencapai tujuan yang diinginkan. Pada peralatan ini banyak lalu lintas pada jaringan dan dapat menyebabkan tanggapan waktu jaringan yang kurang atau lambat.
Selain itu, hub dengan spesifikasi 10/100Mbps harus berbagi bandwidth dengan masing-masing port. Jadi ketika hanya satu PC yang menggunakan, akan mendapat akses bandwith yang maksimum yang tersedia. Namun, jika beberapa PC beroperasi atau di gunakan pada jaringan tersebut, maka bandwidth akan dibagi kepada semua PC, yang akan menurunkan kinerja.
Sebuah Switch, menyimpan catatan MAC address dari perangkat yang terhubung. Dengan informasi ini, suatu saklar dapat mengidentifikasi sistem yang terpasang pada terminal. Jadi, ketika bingkai diterima, peralatan tersebut tahu persis port untuk mengirimkannya ketujuan, tanpa jaringan secara signifikan meningkatkan waktu respon. Dan, tidak seperti hub, switch dengan spesifikasi 10/100Mbps akan mengalokasikan 10/100Mbps penuh untuk setiap port nya. Jadi berapapun jumlah PC ditransmisikan, pengguna akan selalu memiliki akses ke jumlah maksimum bandwidth. Ini untuk alasan-alasan mengapa switch dianggap menjadi pilihan yang jauh lebih baik dari hub.
Router adalah perangkat yang sama sekali berbeda dengan kedua peralatan yang telah di jelaskan diatas. Apabila suatu hub atau switch berkaitan dengan bingkai transmisi, fungsi router, adalah untuk paket rute ke jaringan paket yang lain sampai akhirnya mencapai tujuannya. Salah satu fitur utama dari sebuah paket adalah bahwa tidak hanya berisi data, tetapi alamat tujuan di mana ia akan pergi.
Router biasanya terhubung dengan sedikitnya dua jaringan, biasanya dua Local Area Network (LAN) atau Wide Area Network (WAN) atau LAN dan jaringan ISP. misalnya, PC atau workgroup dan EarthLink. Router terletak di gateway, tempat di mana dua atau lebih jaringan terhubung. Menggunakan tabel header dan forwarding, router menentukan jalur terbaik untuk meneruskan paket. Router menggunakan protokol seperti ICMP untuk berkomunikasi satu sama lain dan mengkonfigurasi rute terbaik antara dua host.
Sekarang ini, berbagai layanan diintegrasikan ke dalam beberapa router broadband. Sebuah router biasanya terdapat 4 sampai 8 port switch Ethernet (atau hub) dan Network Address Translator (NAT). Selain itu, biasanya sudah termasuk Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) server, Domain Name Service (DNS) proxy server dan firewall hardware untuk melindungi LAN dari intrusi berbahaya dari Internet.
Semua router memiliki Port WAN yang terhubung ke DSL atau kabel modem untuk layanan internet broadband dan saklar yang terintegrasi, memungkinkan pengguna untuk dengan mudah membuat sebuah system LAN. Hal ini memungkinkan semua PC di LAN untuk memiliki akses ke Internet dan sharing file Windows dan layanan printer.
Beberapa router memiliki port WAN dan satu port LAN tunggal dan dirancang untuk menghubungkan hub LAN yang ada atau berpindah ke WAN. Ethernet switch dan hub dapat dihubungkan ke PC router dengan port ganda untuk memperluas LAN. Tergantung pada kemampuan (jenis port yang tersedia) dari router dan switch atau hub, koneksi antara router dan switch / hub mungkin membutuhkan straight-thru atau crossover (null-modem) kabel. Beberapa router bahkan memiliki USB port, dan lebih umum, poin akses nirkabel dipancarkan dari mereka.
Beberapa router yang lebih tinggi atau router kelas bisnis juga akan menggabungkan port serial yang dapat disambungkan ke modem dial-up eksternal, yang berguna sebagai cadangan dalam hal sambungan utama broadband turun, serta built in LAN server printer dan port printer.
Selain perlindungan yang melekat, fitur yang disediakan oleh NAT, router juga memiliki built-in, konfigurasi, firewall berbasis hardware. kemampuan Firewall dapat berkisar dari yang sangat mendasar, sedang sampai dengan yang canggih. Di antara kemampuan tersebut ditemukan pada router utama adalah bahwa router memungkinkan mengkonfigurasi TCP / UDP port untuk permainan, layanan obrolan, dan sejenisnya, di LAN di belakang firewall.
Jadi, singkatnya, sebuah perekat hub bersama sebuah segmen jaringan Ethernet, switch dapat menghubungkan beberapa segmen Ethernet lebih efisien dan router bisa melakukan fungsi-fungsi ditambahan rute TCP / IP paket antara beberapa LAN dan / atau WAN, dan banyak lagi tentu saja.
Alat yang bertugas untuk mengantarkan paket data dalam jaringan. Router dapat digunakan jika tersambung paling tidak dengan dua jaringan yang berbeda sehingga pengaturan tersebut membutuhkan sebuah router. Router berada di sisi gateway sebuah tempat dimana dua jaringan LAN atau lebih disambungkan. Router menggunakan HEADERS dan daftar tabel pengantar (Forwarding Table) untuk menentukan posisi yang terbaik untuk mengantarkan sebuah paket jaringan dan juga menggunakan protokol seperti ICMP, HTTP untuk berkomunikasi dengan LAN lainnya dengan konfigurasi terbaik untuk jalur antar dua host manapun.
Switch, Hub dan Router pada Layer OSI
 Router bekerja pada layer 3 OSI (network)
 Switch bekerja pada layer 2 OSI (datalink)
 Hub bekerja pada layer 1 OSI (fisik)
Switch juga dapat bekerja pada layer 3 OSI tergantung pada referensi OSI Model yang dipergunakan.
Dilihat secara fungsi antara hub dan switch ada persamaan yaitu sama mengantarkan paket data dari sumber ke tujuan dalam jaringan komputer. Akan tetapi kalau dilihat secara konseptual masing-masing mempunyai kemampuan yang berbeda baik dari segi kecepatan maupun dari sisi sitem kerjanya.
Di dalam hub tidak ada proses apa-apa dalam menangani traffic jaringan. Hub hanya mengulang sinyal yang masuk ke seluruh port yang ada pada hub tersebut. Berbeda dengan switch, di dalam switch setiap port berfungsi juga sebagai suatu bridge. Jika suatu port terhubung dengan suatu device maka secara prinsipal setiap device akan bersifat independen terhadap device lainnya.
Hub mempunyai kelemahan yaitu akan terus mengulang-ulang sinyal yang berupa paket data ke semua arah (jalur yang ada) walaupun sebenarnya paket data tersebut sudah diterima oleh komputer tujuan. Hal ini akan menyebabkan frekwensi collision lebih sering terjadi.
Transfer data switch lebih cepat daripada hub karena switch langsung mengirim paket data ke komputer 
tujuan, tidak mengirim ke seluruh port yang ada (broadcast) sehingga bandwidth yang ada pada switch dapat digunakan secara penuh.
Perbedaan lainnya lagi adalah bahwa 10/100 ethernet hub hanya bekerja secara half-duplex, yang berarti sebuah device hanya dapat mengirim atau menerima data pada suatu waktu tertentu. Switch mampu bekerja secara full-duplex yang artinya mampu menerima dan mengirimkan data pada saat yang bersamaan.
Perbedaan mendasar antara switch versus router adalah router menggunakan metode ’store and forward’. Sedangkan switch bekerja dengan cara on the fly switching. Router mengambil seluruh paket sebelum paket tersebut diteruskan ke tujuan. Metode store and forward membawa seluruh frame data ke dalam peralatan, yang kemudian di-buffer untuk dalam sebuah satuan waktu. Akan lebih jelas jika kita memperhatikan TCP/IP layers, seluruh frame header akan melewati layer data link kemudian dibawa ke layer di atasnya yaitu network layer untuk diketahui tipe dari frame-nya. Baru kemudian diteruskan ke alamat network yang dituju melalui data link layer kemabli. Proses ini berlaku untuk seluruh frame yang melintas di router. Sedangkan switch hanya mengambil 20 byte pertama dari sebuah frame. Karena switch tidak mengambil seluruh frame, namun hanya pada alamat tujuan (destination address) sebelum meneruskan frame tersebut ke alamat tujuan, maka network latency atau jeda (delay) yang terjadi akan menjadi lebih kecil dibandingkan dengan router.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar